Sistem Informasi Rekam Medis
Oleh : Delvi
Ayurachma Sudiro
Sistem
informasi medis sangat erat kaitannya dengan sistem informasi rumah sakit (Hospital Information System atau HIS).
Sistem informasi rumah sakit adalah sistem yang mampu melakukan integrasi dan
komunikasi, baik di dalam maupun di luar rumah sakit.
Sistem
informasi ini meliputi : Sistem informasi rekam medis elektronik, sistem
informasi laboratorium, sistem informasi radiologi, sistem informasi farmasi,
dan sistem informasi keperawatan.
Fungsi
utama dari HIS, yaitu untuk keperluan manajemen dan pengolahan data pasien.
Dari sisi manajemen, HIS memiliki peranan dalam mengatur data keuangan,
material dan teknis, sistem kepegawaian, pembayaran ke pasien, dan perencanaan
strategi. Sedangkan dari sisi pasien, HIS berfungsi untuk mengelola data inpatient dan outpatient serta mengelola data medis pasien yang meliputi
perawatan, diagnosis, dan terapi.
Salah
satu subsistem dari HIS adalah sistem informasi rekam medis elektronik atau
biasa disebut electronic medical record
(EMR). Secara umum sistem ini dapat didefinisikan sebagai informasi kesehatan
individu yang disimpan dalam bentuk digital yang mempunyai sebuah penanda unik
setiap individu. Fungsi utama EMR adalah untuk merekam informasi, mengakses
informasi, membantu pengambilan keputusan, menggunakan data atau informasi
secara bersama-sama, identifikasi pasien, menangani keamanan dan autentifikasi
data, serta membantu proses auditing.
Sistem
informasi ini digunakan di lingkungan rumah sakit atau lembaga penyedia layanan
kesehatan lain yang menangani pasien secara langsung. Sistem yang sekarang ini
baru dikembangkan adalah integrated
information system, di mana antara provider (rumah sakit) yang satu dengan
rumah sakit yang lain dapat mengakses data pasien. Hal ini dinilai sangat
membantu proses penanganan pasien dengan baik. Sistem informasi rekam medis ini
terkait dengan banyak aktivitas pelayanan kesehatan dan pengembangan sistem
informasi kesehatan lain.
Melalui
sistem perekaman medis yang baik dan efektif diharapkan kualitas perawatan
kesehatan bagi seorang pasien juga akan meningkat serta memudahkan manajemen
dan profesional dalam menetapkan keputusan.
Untuk
meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit, seorang pimpinan rumah sakit harus
memperhatikan sistem informasi rumah sakit, salah satunya dengan menempatkan
tenaga rekam medis dan informasi kesehatan di setiap bagian unit rekam medis,
di poliklinik rawat jalan, rawat inap atau bangsal.
Sumber :
Kusumadewi,
Sri. 2009. Informatika Kesehatan.
Yogyakarta : Graha Ilmu.
Rustiyanto,
Ery. 2010. Statistik Rumah Sakit untuk
Pengambilan Keputusan. Yogyakarta : Graha Ilmu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar