REKAM MEDIS
DAN SISTEM INFORMASI KESEHATAN
DI
PELAYANAN KESEHATAN PRIMER (PUSKESMAS)
REKAM MEDIS DAN SISTEM INFORMASI KESEHATAN DI SARANA
PELAYANAN KESEHATAN PRIMER (PUSKESMAS)
Pengertian REKAM MEDIS
Rekam medis adalah keterangan
baik yang tertulis maupun terekam tentang identitas ,
anamnesa,penentuan fisik ,
laboratorium, diagnosa segala pelayanan dan tindakan medik
yang diberikan kepada pasien dan
pengobatan baik yang dirawat inap , rawat jalan maupun
yang mendapatkan pelayanan gawat
darurat.
Rekam medis mempunyai pengertian
yang sangat luas , tidak hanya sekedar kegiatan
pencatatan, akan tetapi mempunyai
pengertian sebagai suatu sistem penyelenggaraan rekam
medis yaitu mulai pencatatan
selama pasien mendapatkan pelayanan medik , dilanjutkan
dengan penanganan berkas rekam
medis yang meliputi penyelenggaraan penyimpanan serta
pengeluaran berkas dari tempat
penyimpanan untuk melayani permintaan/peminjaman
apabila dari pasien atau untuk
keperluan lainnya.
Rekam medis mempunyai 2 bagian
yang perlu diperhatikan yaitu bagian pertama
adalah tentang INDIVIDU : suatu informasi
tentang kondisi kesehatan dan penyakit pasien
yang bersangkutan dan sering
disebut PATIENT RECORD,
bagian kedua adalah tentang
MANAJEMEN: suatu informasi tentang pertanggungjawaban apakah dari segi
manajemen
maupun keuangan dari kondisi
kesehatan dan penyakit pasien yang bersangkutan 2
Rekam medis juga merupakan
kompilasi fakta tentang kondisi kesehatan dan penyakit
seorang pasien yang meliputi :
- data terdokumentasi tentang
keadaan sakit sekarang dan waktu lampau
- pengobatan yang telah dan akan
dilakukan oleh tenaga kesehatan profesional secara
tertulis.
Secara umum, informasi yang
tercantum dalam rekam medis seorang pasien harus
meliputi :
- Siapa (Who) pasien tersebut dan Siapa (Who) yang memberikan pelayanan
kesehatan/medis
- Apa (What), Kapan (When)
, Kenapa (Why) dan
Bagaimana (How) pelayanan
kesehatan/medis diberikan
- Hasil akhir atau dampak (Outcome) dari pelayanan kesehatan
dan pengobatan.
Tujuan dan Kegunaan Rekam Medis
Tujuan
Rekam Medis adalah untuk menunjang
tercapainya tertib administrasi dalam
rangka upaya peningkatan
pelayanan kesehatan . Tanpa didukung suatu sistem pengelolaan
rekam medis yang baik dan benar ,
maka tertib administrasi.
Kegunaan
Rekam Medis antara lain:
1. Aspek Administrasi
Suatu berkas rekam medis
mempunyai nilai administrasi , karena isinya menyangkut
tindakan berdasarkan wewenang dan
tanggung jawab sebagai tenaga mdis dan perawat
dalam mencapai tujuan pelayanan
kesehatan
2. Aspek Medis
Catatan tersebut dipergunakan
sebagai dasar untuk merencanakan pengobatan/perawatan
yang harus diberikan kepada
pasien
Contoh :
_ Identitas pasien _ name,
age, sex, address, marriage status, etc.
_ Anamnesis _ “fever” _ how
long, every time, continuously, periodic???
_ Physical diagnosis _ head,
neck, chest, etc.
_ Laboratory examination,
another supporting examination. Etc
3. Aspek Hukum
Menyangkut masalah adanya jaminan
kepastian hukum atas dasar keadilan , dalam
rangka usaha menegakkan hukum
serta penyediaan bahan tanda bukti untuk menegakkan
keadilan
4. Aspek Keuangan
Isi Rekam Medis dapat dijadikan
sebagai bahan untuk menetapkan biaya pembayaran
pelayanan . Tanpa adanya bukti
catatan tindakan /pelayanan , maka pembayaran tidak
dapat dipertanggungjawabkan
5. Aspek Penelitian
Berkas Rekam medis mempunyai
nilai penelitian , karena isinya menyangkut
data/informasi yang dapat
digunakan sebagai aspek penelitian .
6. Aspek Pendidikan
Berkas Rekam Medis mempunyai
nilai pendidikan , karena isinya menyangkut
data/informasi tentang kronologis
dari pelayanan medik yang diberikan pada pasien
7. Aspek Dokumentasi
Isi Rekam medis menjadi sumber
ingatan yang harus didokumentasikan dan dipakai
sebagai bahan pertanggungjawaban
dan laporan sarana kesehatan
Berdasarkan aspek-aspek tersebut
, maka rekam medis mempunyai kegunaan yang sangat
luas yaitu :
1. Sebagai alat komunikasi antara
dokter dengan tenaga kesehatan lainnya yang ikut
ambil bagian dalam memberikan
pelayanan kesehatan
2. Sebagai dasar untuk
merencanakan pengobatan/perawatan yang harus diberikan
kepada seorang pasien
3. Sebagai bukti tertulis atas
segala tindakan pelayanan , perkembangan penyakit dan
pengobatan selama pasien
berkunjung/dirawat di Rumah sakit
4. Sebagai bahan yang berguna
untuk analisa , penelitian dan evaluasi terhadap program.
pelayanan serta kualitas
pelayanan
Contoh : Bagi seorang manajer :
- Berapa banyak pasien yang
dating ke sarana kesehatan kita ? baru dan lama ?
- Distribusi penyakit pasien yang
dating ke sarana kesehatan kita
- Cakupan program yang nantinya
di bandingkan dengan target program
5. Melindungi kepentingan hukum
bagi pasien, sarana kesehatan maupun tenaga
kesehatan yang terlibat
6. Menyediakan data dan informasi
yang diperlukan untuk keperluan pengembangan
program , pendidikan dan
penelitian
7. Sebagai dasar di dalam
perhitungan biaya pembayaran pelayanan kesehatan
8. Menjadi sumber ingatan yang
harus didokumentasikan serta bahan
pertanggungjawaban dan laporan
Dimana memulai pengisian rekam
medis ?
Rekam medis mulai diisi saat
seorang pasien atau klien datang ke fasilitas kesehatan
meminta bantuan untuk memecahkan
masalah kesehatannya.
Pengisian rekam medis dimulai
dengan pengisian format informasi identitas pasien
atau klien, dan format ini
biasanya diletakkan pada halaman terdepan dari dokumen rekam
medis dan merupakan bagian dari PATIENT RECORD. Format
informasi tentang identitas
pasien atau klien, biasanya
berisi nama, umur, jenis kelamin, status pernikahan, alamat dan lain lain.
Selanjutnya dilakukan pengisian
format PATIENT RECORD lainnya
seperti :
• Anamnesis _ misalnya pasien dating dengan keluhan panas,
maka pada anamnesis
ditanyakan sejak kapan, apakah
panasnya sepanjang hari atau periodic dan lain lain.
• Physical diagnosis _ Pemeriksaan fisik mulai dari kepala
sampai dengan kaki sesuai
kebutuhan.
• Laboratory examination dan atau pemeriksaan lain seperti radiologi dan
lain lain.
Seluruh format dalam rekam medis
harus diisi sesuai kebutuhannya dan setiap tenaga
kesehatan yang melakukan
pemeriksaan, pelayanan medis, konsultasi dan sebagainya harus mencantumkan nama
jelas dan tanda tangannya.
Dari PATIENT RECORD tersebut, setiap sarana kesehatan harus
melakukan
rekapitulasi dari semua variable
yang dibutuhkan. Kegiatan ini merupakan bagian dari
kegiatan rekam medis di bidang MANAJEMEN. Variabel-variabel
yang direkapitulasi
antara lain:
- Berapa banyak pasien yang
datang ke sarana kesehatan tersebut setiap hari, setiap bulan
dan setiap tahun?
- Jenis-jenis penyakit apa
sajakah yang ditangani di sarana kesehatan tersebut ( Penyakit
infeksi dan tidak infeksi )
- Berapakah dan Mengapa terjadi
kasus kematian di sarana kesehatan tersebut ?
- Bila terjadi kasus gawat
darurat, berapakah response time nya ?
- Siapakah yang membayar
pelayanan kesehatan yang diberikan ? berapakah proporsinya ?
misalnya oleh sendiri, asuransi,
pemerintah, pihak ketiga dsb
- Berapa banyak dan jenis obat
yang habis setiap hari, setiap bulan dan setiap tahun?
- Dll
Informasi-informasi tersebut
sangat dibutuhkan oleh pihak manajemen untuk merencanakan
kebutuhan sumber daya seperti
tenaga kesehatan, fasilitas, bahan habis pakai, peralatan medis
dan nonmedis, kebutuhan air,
listrik, cleaning service dll agar pelayanan yang diberikan dapat
optimal dan meuaskan pelanggan.
Rekam medis di sarana pelayanan
kesehatan primer (Puskesmas)
Rekam medis di Puskesmas
merupakan salah satu sumber data penting yang nantinya
akan diolah menjadi informasi .
Jenis-jenis kartu atau status
rekam medis yang ada di Puskesmas sangat bervariasi,
tergantung sasarannya, sebagai
contoh :
_ Family Folder
_ Kartu Tanda Pengenal
_ Kartu Rawat Jalan
_ Kartu Rawat Tinggal
_ Kartu Penderita & indek
Penderita Kusta
_ Kartu Penderita & indek
Penderita TB
_ Kartu Ibu
_ Kartu Anak dll
_ KMS Balita, anak sekolah, Ibu
hamil dan Usila
_ Kartu tumbuh Kembang Balita
_ Kartu Rumah (sanitasi)
Sebagai gambaran, terlihat pada
Diagram 1, alur pasien atau rekam medis yang terjadi
di Puskesmas.
Sistem Informasi Kesehatan
Definisi Sistem Informasi
Kesehatan adalah ”integrated effort to
collect, process,
report
and use health information and knowledge to influence policy-making,
programme
action and research”.
Definisi ini mengandung arti
bahwa kita harus memproses data menjadi informasi yang
nantinya diguankan untuk
penyusunan kegiatan atau program dan penelitian.
Terdapat 2 jenis pengumpulan data
yaitu INDIVIDUAL BASED dan
COMMUNITY
BASED.
INDIVIDUAL
BASED berasal dari kartu atau status
rekam medis yang direkapitulasi. Hasil
rekapitulasi ini dapat digunakan
untuk kepentingan institusi dan juga untuk kepentingan
masyarakat. COMMUNITY BASED berasal
dari hasil surveillance atau studi yang
dilakukan di masyarakat. Hasil
–hasil tersebut dapat digunakan untuk kepentingan
masyarakat dan juga kepentingan
individu. (Diagram 2)
Diagram 2. Sumber informasi
kesehatan.
Pemanfaatan informasi yang
berasal dari Puskesmas dapat berupa ;
1. Cakupan Program misalnya
Cakupan KIA , Gizi, Cakupan Imunisasi dll
2. Gambaran kunjungan di
Puskesmas
3. Gambaran 10 penyakit terbanyak
berdasarkan umur dan jenis kelamin, penyakit
menular dan penyakit tak menular
( Communicable diseases , Non Communicable
diseases )
4. Gambaran penyebab kematian
berdasarkan umur, penyakit menular dan penyakit tak
menular ( Communicable diseases ,
Non Communicable diseases )
5. Gambaran penyakit-penyakit
yang dapat dicegah dengan imunisasi
6. Gambaran penggunaan obat di
Puskesmas
7. Gambaran hubungan antara pola
penyakit dan pola penggunaan obat
Pengumpulan data dari masyarakat
dapat memberikan informasi tentang
1. Health determinants (sosioeconomi,
lingkingan, perilaku dan faktor genetic)
2. Masukan (inputs) untuk sistem
kesehatan dan proses yang berhubungan dengan
penggunaan masukan seperti
kebijakan, organisasi, infrastruktur kesehatan, fasilitas
dan peralatan, biaya, sumber daya
manusia, pendanaan kesehatan dan sistem
informasi kesehatan sendiri.
3. Performance or outputs (keluaran)
dari keberhasilan atau kegagalan sistem kesehatan
seperti availability, quality dan
penggunaan informasi kesehatan serta sarana
kesehatan (utility).
4. Health outcomes (mortality, morbidity, disability, well-being, disease
outbreaks and
health status)
5. Health inequities in
determinants, coverage and use of services, and outcomes,
including sex, socioeconomic
status, ethnic group and geographical location.
Prinsip-prinsip penyelenggaraan
informasi kesehatan adalah :
1. Mencakup seluruh data yang
terkait dengan kesehatan , baik yang berasal dari sektor
kesehatan ataupun dari berbagai
sektor pembangunan lain
2. Mendukung proses pengambilan
keputusan di berbagai jenjang adminsitrasi kesehatan
3. Disediakan sesuai dengan
kebutuhan informasi untuk pengambilan keputusan
4. Disediakan harus akurat dan
disajikan secara cepat dan tepat waktu dengan
mendayagunakan teknologi
informasi dan komunikasi
5. Pengelolaan informasi
kesehatan harus dapat memadukan pengumpulan data melalui
cara-cara rutin ( yaitu
pencatatan dan pelaporan) dan cara-cara non rutin ( yaitu survai
dll )
6. Akses terhadap informasi
kesehatan harus memperhatikan aspek kerahasiaan yang
berlaku di bidang kesehatan dan
kedokteran .
Oleh: Sharon Gondodiputro,dr.,MARS
Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat
Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran Bandung
Tidak ada komentar:
Posting Komentar