SISTEM INFORMASI MANAJEMEN REKAM
MEDIS
Rumah Sakit semakin dituntut untuk
semakin kompetitif, memberikan pelayanan bermutu dan memperoleh penghasilan
yang cukup untuk dapat melangsungkan pelayanan, bahkan dapat mengembangkan
diri. Salah satu prasyarat pengembangan mutu terpadu adalah orientasi pada
data. Informasi yang disampaikan kepada manager rumah sakit berdasarkan data
akurat, tepat waktu dan tersaji dalam format yang sesuai, akan mendukung
pengambilan keputusan manajemen secara efektif.
Pengembangan rekam medis menjadi
system informasi strategis berawal dari pemantapan rekam medis sebagai inti
dari system data klinis (clinical data system) yang bertujuan untuk
mengumpulkan, menganalisis, menyimpan dan melacak kembali data yang diperlukan
dalam penyelenggaraan, pemantauan dan evaluasi pelayanan kesehatan kepada
pasien.
Manajemen unit rekam medis rumah sakit modern memerlukan dukungan sistem informasi manajemen yang handal. Keberadaan sistem tersebut akan mendukung pelayanan pasien yang efektif dan pengelolaan sumber daya yang lebih efisien.
Sistem informasi manajemen rekam
medis yang berbasis komputer akan meningkatkan mutu pengumpulan data mulai dari
pasien masuk hingga keluar serta mempermudah pengolahan analisis informasi
untuk manajemen tingkat menengah maupun puncak. Dengan demikian, akan membantu
pihak manajemen rumah sakit dalam meningkatkan kualitas dan validitas data
sekaligus sebagai penunjang tercapainya standar data rekam medis yang bermutu
dan akuntabel.
Komponen
Penting yang Mengacu pada Kebutuhan
1.
Record
format
Bentuk
yang sesuai contoh berbagai pelayanan sesuai kebutuhan.
2.
System
performance
Seperti
pemanggilan kembali, serta mudah dalam pengubahan data.
3.
Reporting
capabilities
Kelengkapan
dokumen, mudah untuk dimengerti dan standar laporan
4.
Training
and implementation
Pelatihan
yang minimal untuk menggunakan dengan benar.
5.
Control
and acces
Untuk
mengakses bagi yang berwenang tapi terlindung dari penyalahgunaan.
6.
Intelegence
Seperti
system bantu keputusan, system tanda baca yang sesuai.
7.
Linkages
Terkait
dengan berbagai pelayanan lain, perpustakaan, database pasien dan
keuangan.
8.
Record
content
Meliputi
standarisasi formulir dan isi, sesuai dengan kode penyakit dan tujuan
layanan.
Komponen
Penting Penggunaan Rekam Medis pada Individual
1. Patient Care Delivery (consumers)
Untuk
pasien dan keluarga.
2. Patient Care Management and Support
Untuk
manajer mutu, informasi kesehatan dan manajemen para professional dan
administrasi.
3. Lain-lain,
Seperti
akreditasi, kebijakan pemerintah dan penelitian.
4. Patient Care Reimbursment
Untuk
manajer keuangan dan penagihan asuransi.
5. Patient Care Delivery (Provider)
Seperti
perawat, dokter, dan ahli farmasi.
Keuntungan Pemanfaatan SIMRM :
- Mempercepat pelayanan pasien
- Mempercepat dan mempermudah perolehan informasi dan statistik Rumah Sakit
- Menghemat tenaga operasional
- Laporan-laporan otomatis dibuat oleh sistem
- Menghilangkan proses-proses : Sensus Harian (RI & RJ), Rekap Sensus, Pembuatan BOR, LOS, TOI, BTO, GDR, dan NDR, Grafik Barber Johnson dan lain-lain karena semua sudah terotomasi oleh sistem.
Modul-modul
Dalam SIMRM :
- Modul pendaftaran pasien
- Pendaftaran Pasien Baru
- Pendaftaran Pasien Lama
- Pendaftaran Pasien Rawat Inap
- Pencetakan Kartu Periksa Pasien (Barcode)
- Modul Pemeriksaan Pasien Rawat Jalan
- Antrian Pasien
- Pemeriksaan pasien meliputi diagnosa (ICD 10), dokter pemeriksa, kelanjutan.
- Modul Pemeriksaan Pasien UGD
- Antrian Pasien
- Pemeriksaan pasien meliputi diagnosa (ICD 10), dokter pemeriksa, kasus tindakan, kecelakaan, kelanjutan.
- Modul Pemeriksaan Pasien Rawat Inap
- List pasien dirawat
- Pemeriksaan pasien meliputi diagnosa (ICD 10), jenis kasus, diagnosa penyebab mati, dokter penanggung jawab.
- Modul Pemulangan Pasien Rawat Inap meliputi : Tanggal pemulangan pasien, keadaan pasien waktu keluar, cara pasien keluar.
- Modul Pemindahan Ruang Pemeriksaan Pasien
- Modul Riwayat Kunjungan Pasien
- Modul Pelaporan – Kunjungan Pasien
- Statistik kunjungan pasien rawat jalan
- Statistik kunjungan pasien UGD
- Statistik Pasien Dirawat
- Modul Pelaporan – Statistik Pasien
- Statistik Pasien Berdasar Pendidikan
- Statistik Pasien Berdasar Pekerjaan
- Statistik Pasien Berdasar Jenis Kelamin
- Statistik pasien Berdasar Agama
- Statistik Kunjungan Pasien Rawat Jalan
- Modul Pelaporan – Statistik Rawat Jalan
- Baru – Lama
- Berdasar Cara Masuk
- Berdasar Cara Pembayaran
- Berdasar Keputusan Tindak Lanjut
- Perbandingan Antar Poli
- Perbandingan Antar Petugas Medis
- Perbandingan Pasien Dilayani – Tidak Dilayani
- Statistik Rujukan Keluar
- Statistik Perujuk
- Modul Pelaporan – Statistik UGD
- Baru – Lama
- Berdasar Cara Masuk
- Berdasar Cara Pembayaran
- Berdasar Keputusan Tindak Lanjut
- Perbandingan Antar Petugas Medis
- Perbandingan Pasien Dilayani – Tidak Dilayani
- Statistik Rujukan Keluar
- Statistik Perujuk
- Modul Pelaporan – Statistik Rawat Inap
- Berdasar Cara Pembayaran
- Berdasar Asal Pasien
- Berdasar Keadaan Waktu Keluar
- Berdasar Cara Keluar
- Berdasar Dokter
- Berdasar Ruang
- Modul Pelaporan – Sensus
- Sensus Rawat Jalan masing-masing poliklinik
- Sensus UGD
- Sensus Rawat Inap
- Sensus Kematian
- Data Kematian
- Modul Pelaporan – Manajemen
- Kunjungan Rawat Jalan Per-Poliklinik
- Kunjungan Rawat Jalan Per-Dokter
- Kunjungan Rawat Jalan Per-Cara Pembayaran
- Kunjungan Rawat Jalan Per-Cara Masuk
- Modul Pelaporan – Dinas
- RL2a
- RL2b
- STPRS-RI
- STPRS-RJ
- Modul Pelaporan – 10 Besar Penyakit Rawat Jalan
- Modul Pelaporan – 10 Besar Penyakit UGD
- Modul Pelaporan – 10 Besar Penyakit Rawat Inap
- Modul Pelaporan – Wabah : W1, W2
- Modul Pelaporan – Performance Rumah Sakit
- Bed Occupancy Rate (BOR)
- Length of Stay (LoS)
- Turn Over Interval (TOI)
- Bed Turn Over (BTO)
- Gross Death Rate (GDR)
- Net Death Rate (NDR)
- Modul Pelaporan – Sebaran Pasien
- Sebaran Pasien Per-Kecamatan
- Sebaran Pasien Per-Kabupaten
- Modul Pelaporan – Grafik Barber Johnson
Sistem
Data Klinis
1.
Rekam medis masing-masing
pasien :
Isi
rekam medis individual hendaknya mencerminkan sejarah perjalanan kondisi kesehatan
pasien mulai dari lahir sampai berlangsungnya interaksi mutakhir antara pasien
dengan rumah sakit. Pada umumnya struktur rekam medis individual ini terdiri
dari daftar masalah sekarang dan masa lalu serta catatan-catatan SOAP
(Subjective, Objective, Assessment, dan Plan) untuk masalah-masalah yang masih
aktif.
2.
Rangkuman data klinis untuk konsumsi manajer rumah sakit, pihak asuransi
(data claim), kepala unit klinis, dan institusi terkailt sebagai pelaporan.
Suatu rangkuman data klinis yang penting misalnya mengandung jumlah pasien
rawat inap menurut cirri-ciri demografis, cara membayar, diagnosis dan prosedur
operatif.
3.
Registrasi penyakit
Misalnya
kanker, merupakan system informasi yang berbasis pada suatu komunitas atau
wilayah administrative, mencakup semua kejadian penyakit tertentu (misalnya
segala jenis kanker) di antara penduduk yang hidup d wilayah yang bersangkutan.
4.
Data Unit Spesifik
Suatu
system informasi mungkin diperlukan untuk mengelola unit tertentu di rumah
sakit. Sebagai contoh, unit-unit farmasi, laboratorium, radiology dan perawatan
memerlukan data inventory bahan-bahan habis pakai dan utilisasi jenis-jenis
pelayanan untuk merencanakan dan mengefisienkan penggunaan sumber daya.
5.
Sistem kepustakaan medis dan pendukung pengambilan keputusan klinis
Untuk
menunjang keberhasilan pelayanan klinis kepada pasien diperlukan system untuk
mengrahkan klinisi pada masalah spesifik, merekomendasikan keputusan klinis
berbasis pada probabilitas kejadian tertentu.
6.
Paspor kesehatan (patient-carried records)
Rangkuman
medis yang dibawa pasien memungkinkan pelayanan kesehatan darurat di
tempat-tempat yang jauh dari rumahnya. Rekam medis ini mungkin dalam bentuk
kertas, microfiche atau smartcard format.
Manfaat
Rekam Medis
1.
Aspek
administrasi
Sebagai
dasar pemeliharaan dan pengobatan pasien rekam medis dapat dipakai sebagai
sumber informasi medis, alat komunikasi medis antar tenaga ataupun paramedic,
alat komunikasi medis antar rumah sakit (rujukan)
2.
Hukum
Sebagai
bahan pembuktian dalam perkara hokum, sebagai bukti tertulis untuk melindungi
kepentingan pasien, dokter, dan rumah sakit
3.
Keunganan
Sebagai
dasar perhtungan biaya layanan kesehatan sekaligus dasar analisa biaya
pelayanan kesehatan
4.
Resit dan
Edukasi
Sebagai
bahan penelitian kesehatan dan pendidikan
5.
Dokumentasi
Bahan-bahan
yang berasal dari catatan rekam medis dapat dipakai sebagai bahan pertimbangan
untuk pengambilan keputusan manajemen.
Namun
seiring dengan kecanggihan teknologi yang akan diterapkan dalam teknik informasi
dan keterlibatan profesi dalam memasuki paradigma baru tetap saja system rekam
medik masa depan harus bertumpu pada setidaknya lima tujuan mendasar, yaitu :
- Rekam medik masa depan tetap harus menunjang pelayanan pasien dan memperbaiki kualitas pelayanan pasien.
- Sistem rekam medis harus menambah produktivitas professional pelayanan kesehatan dan mengurangi biaya administrative dan biaya pekerja (labor cost) yang dihubungi dengan pemberian pelayanan kesehatan dan pembiayaan.
- Rekam medis mendatang harus menunjang riset klinis dan pelayanan kesehatan
- Harus mampu mengakomodasi pengembangan ke depan teknologi pelayanan kesehatan, kebijakan, manajemen, dan keuanagan.
- Konfidentialitas pasien perlu mendapat perhatian serius dan harus dijaga selalu dalam mencapai tujuan-tujuan di atas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar